REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Demi
mempopulerkan diri di kalangan masyarakat dan menciptakan kader yang
melek teknologi jejaring sosial, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur mengadakan pelatihan terhadap 115
orang di Hall G Asrama Haji Sukolilo, Sabtu-Ahad, (12-13/2).
Peserta
merupakan tim humas Fraksi DPRD maupun juru bicara Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) PKS kabupaten/kota se-Jawa Timur, dan tampil sebagai
pelatih dari tim humas DPP PKS dan praktisi media massa. Materi
pelatihan sendiri mencakup bagaimana membangun relasi media, sukses
mengelola media sosial, kehumasan, dan teknik dasar penulisan berita,
serta fotografi dan videografi.
Sekretaris
Umum DPW PKS Jatim, Muhammad Siroj, mengatakan partai yang dipimpin
Lutfi Hasan Ishaq ini merupakan partai baik. Tapi, sayang kurang mampu
'dijual' oleh kadernya melalui sarana media jejaring sosial, sehingga
berdampak pada ketidaktahuan masyarakat kalau PKS merupakan partai yang
selalu memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Itu
karena kader PKS kurang bisa mempromosikan keunggulan partai ke
masyarakat. Untuk itu, ke depan, bila perlu kader wajib punya akun media
sosial, seperti facebook dan twitter sebagai sarana mendekatkan diri
partai agar kebaikannya diketahui masyarakat luas," jelasnya, Sabtu
(12/2).
Menurut
Siroj, pelatihan selain untuk memperkuat jaringan PKS dengan media,
juga mendorong kader untuk menguasai media sosial sebagai sarana dakwah
yang efektif untuk mendekati masyarakat. Selain itu, pelatihan ini
merupakan proyek nasional Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS ke semua
wilayah dan berkelanjutan diteruskan oleh tim humas DPW ke DPD PKS
kabupaten/kota se-Indonesia. "Dan ini adalah salah satu jalan menjadikan
PKS merebut posisi tiga besar parpol di Indonesia dalam pemilu 2014
nanti,” ujarnya.
Siroj
melanjutkan, diharapkan setelah pelatihan ini, tim humas di semua lini
PKS bisa menjalankan tupoksinya, yaitu memperkuat branding PKS,
memperkuat branding program-kerja, dan melakukan penokohan bagi figur di
dalam PKS. "Tiga tujuan ini yang kami harapkan bisa terbentuk melalui
pelatihan ini," papar Siroj.
Sedangkan,
humas DPW PKS Jatim, Shiddiq Baihaqi, membocorkan mengapa pelatihan
difokuskan pada pembuatan media sosial yang sedang digandrungi
masyarakat Indonesia? "Ini ada hubungannya dengan perannya yang semakin
penting di masa depan. Apalagi target pasar PKS ke depan adalah
perempuan, pemuda, dan netizen (warga dunia maya)," ungkap Shiddiq.
"PKS
belajar dari kasus kemenangan Obama dalam pemilihan presiden AS,
penggulingan kekuasaan di Mesir, dan koin perlawanan Prita, yang mampu
menggerakkan ratusan ribu hingga jutaan orang melalui situs jejaring
sosial, seperti facebook dan twitter," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar